RUMAH BATIK REZTI'S AMBULU

 

  Seorang warga di Jember mendirikan UMKM yang bergerak dibidang budaya, yakni “Batik Rezti’s” yang terletak di Jalan Gunung Argopuro Gg 1 no.1, Desa Tegalsari, Kec. Ambulu, Kabupaten Jember. Pada tahun 2011, mereka mengadakan pelatihan di Balai Desa, sebagai inisiator dan penyelenggara program BNPM Mandiri Perkotaan juga koordinator LKM, untuk pemateri nya Imam Syafi’i mendatangkan salah satu pengrajin batik senior kab. Jember. Kemudian pada tahun 2012 peserta pelatihan yang berminat diajak melanjutkan kegiatan batik ini ke usaha yang bernilai ekonomi. Usaha itu yang menjadi loncatan pertama bagi Pasutri itu. Sebagai Owner, Pak Imam ternyata menjadikan usaha tersebut sebagai usaha sampingan belakangan ini, Istrinya yang lebih banyak terjun ke Bisnis Batik Reztis itu. 

Nama Rezti’s sendiri diambil dari nama anak pertama Bapak Imam Syafi’i yang menjadi doanya. “Doa tidak harus berbahasa Arab. Dia sebelum lahir ketubannya pecah lebih dulu baru lahir, sehingga kata dokter ‘risti’ risiko tinggi, Alhamdulillah dia lahir dengan normal. Kemudian saya lekatkan namanya, saya ubah menjadi ‘z’, Rezti (rezeki tinggi)”, terangnya. 

Mengembangkan usaha di tengah masyarakat Jember yang awam mengenai batik membuatnya sedikit kesulitan dalam sisi pemasaran. Rata-rata penduduk Jember lebih tertarik pada batik printing daripada batik asli itu sendiri.”Setelah saya membuat kegiatan membatik, banyak masyarakat yang tertarik tetapi, setelah mengetahui harganya mereka langsung mundur. Padahal batik disini berbeda dengan batik versi mereka di pasaran,” ungkap Bapak Imam. Kelebihan printing dalam desain batik adalah ia menghasilkan motif yang sama dengan batik aslinya dengan biaya yang murah, tetapi kualitas dan keasliannya jauh berbeda dibandingkan batik aslinya. Mayoritas konsumen belum paham banyak tentang membedakan hasil printing dan batik aslinya.

Terhitung sejak 2012 hingga sekarang, Mereka telah mengantongi banyak pengalaman yang membuat mereka sukses dalam menjalankan bisnisnya. Konsumen yang sering berkunjung adalah Kolektor yang sebelumnya sudah melakukan Pre Order Batik tersebut. 

Motif dari batik pertama yang mereka jual adalah Senen tak Saka. Senen bermakna tumbuh-tumbuhan, sedangkan tak Saka bermakna ular naga. Sebenarnya, makna kata-kata tersebut mengandung hal yang luar biasa bagi masyarakat Jember khususnya daerah Ambulu. Senen menggambarkan daerah Ambulu terkenal sangat subur dibanding daerah-daerah lain. Ambulu terkenal subur bahkan lebih dulu daripada berdirinya Kerajaan Majapahit, sejarahnya saat itu terdapat Kerajaan yang bernama Kerajaan Sadeng yang keberadaannya diakui oleh kerajaan kuat lainnya. Saking tersohornya, kerajaan ini membuat gemetar Kerajaan Majapahit saat itu karena secara kekuatan dan perekonomian mereka lebih kuat dibandingkan Kerajaan Majapahit, sehingga pada masa kepemimpinan Ratu Tunggadewi ia benar-benar mengumpulkan konsentrasi Kerajaan Majapahit agar bisa menguasai Kerajaan Sadeng. Sedangkan, Tak Saka menggambarkan Legenda Pantai Watu Ulo yang terdapat di Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember.

Proses pembuatan batik Rezti’s masih menggunakan cara semi-tradisional, yakni masih memakai tungku dalam membakar lilinnya, tetapi juga memakai canting elektrik dan ada juga yang masih memakai canting tradisional. Pertama-tama, kita membuat sketsa di selembar kertas, kemudian kita jadikan desain pola untuk dipindahkan di bidang kain yang ingin dibuat. Kemudian, pola yang sudah digambar dengan pensil tadi dicanting menggunakan malam. Setelah dicanting barulah dilakukan pewarnaan, ada yang menggunakan metode colet ada yang menggunakan metode celup. Proses metode celup sendiri yaitu setelah dicanting langsung dicelup, lalu bidang yang akan dipertahankan dengan warna yang awal tadi harus dicanting lagi dengan ditutup malam agar tidak terkontaminasi dengan warna lain ketika dimasukkan ke warna berikutnya. Setelah itu, dilakukan fiksasi sesuai pewarnaannya. Ada yang menggunakan garam naptol ada yang menggunakan butter glass atau menggunakan kapur tawas agar warnanya lebih melekat pada kain. Setelah pewarnaan selesai baru dilakukan perebusan atau peluruhan malam setelah itu baru selesai.

 Produk yang digemari masyarakat Tapal Kuda (Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Lumajang, Pasuruan, Situbondo dan Probolinggo) rata-rata yang berwarna ngejreng, seperti hijau, merah, atau biru. Batik Rezti’s memasarkan hasil batiknya dengan mendistribusikan ke beberapa toko, yaitu Rien Collection dan Nico Jember Roxy Square. Selain itu, Batik Rezti’s juga menggunakan media Online, seperti Facebook, Shopee, dan Instagram.

Terakhir, pesan dari bapak Imam Syafi’i kepada pembaca mengenai batik indonesia, “Batik adalah budaya warisan Indonesia yang nilainya cukup tinggi, tetapi masih banyak diabaikan oleh orang Indonesia sehingga batik Indonesia diklaim oleh negara lain.Oleh karena itu, harus ada kecintaan terhadap produk Indonesia khususnya terhadap batik Indonesia.” 


Narasumber: Imam Syafi’i

Reporter: Diandra

Redaktur bahasa: Irsyad dan Nayla

Komentar